Minggu ini sangat penting bagi para trader EUR/USD karena data inflasi utama AS akan segera dirilis. Laporan-laporan ini tidak hanya akan memengaruhi hasil rapat Federal Reserve bulan Januari—sebuah agenda yang sudah banyak diantisipasi—tetapi juga akan berdampak pada rapat bulan Maret. Data Non-Farm Payroll yang kuat pada Jumat lalu menunjukkan bahwa The Fed mungkin akan mengambil pendekatan wait-and-see pada bulan Maret. Namun, masih ada ketidakpastian di pasar. Menurut alat CME FedWatch, probabilitas jeda pada bulan Januari sebesar 95%, tetapi probabilitas jeda pada bulan Maret hanya 58%. Laporan inflasi dapat memengaruhi keputusan untuk mempertahankan sikap saat ini, tetapi hanya jika data sesuai dengan prediksi atau berada dalam "zona hijau."

Selasa, 14 Januari: Indeks Harga Produsen (PPI)

Indeks Harga Produsen (PPI) AS, yang belum lama ini menunjukkan tren naik, akan dirilis. Prediksi menunjukkan bahwa tren ini akan terus menguntungkan para pendukung dolar. PPI utama untuk Desember diperkirakan naik menjadi 3,1% year-on-year, menandai level tertinggi sejak Maret 2023. Dalam skala bulanan, indeks ini diproyeksikan meningkat sebesar 0,5%, mengikuti tren naik yang diamati pada Oktober dan November, menunjukkan tren yang kuat.

PPI inti, yang tetap stabil pada 3,4% year-on-year selama dua bulan terakhir, diperkirakan akan tetap stabil pada level tersebut pada bulan Desember.

Rabu, 15 Januari: Indeks Harga Konsumen (CPI)

Laporan makroekonomi utama minggu ini, CPI, akan dirilis. Prediksi awal menunjukkan bahwa CPI utama akan naik sebesar 0,4% month-on-month, yang akan menjadi kenaikan tertinggi sejak Maret 2024, dan sebesar 2,9% year-on-year, tertinggi sejak Juli 2024. CPI telah menunjukkan tren naik selama dua bulan berturut-turut (Oktober dan November), dan tren ini diproyeksikan akan berlanjut pada Desember.

CPI inti, yang tetap stabil pada 3,3% selama tiga bulan terakhir, diperkirakan akan naik menjadi 3,4% atau tetap sama, menurut para analis.

Estimasi inflasi awal mengecewakan bagi Federal Reserve. Jika CPI dan PPI berada pada level yang diprediksi—apalagi dalam "zona hijau"—dolar kemungkinan akan mendapatkan dukungan signifikan. Dalam skenario ini, tanggal estimasi penurunan suku bunga pertama pada tahun 2025 bisa ditunda setidaknya hingga Mei.

Namun, kalender ekonomi untuk minggu ini mencakup lebih dari sekadar dua laporan ini. Rilis ini adalah yang paling penting karena akan memengaruhi trading di semua pasangan dolar, termasuk EUR/USD. Kami juga akan menyoroti pasangan mata uang signifikan lainnya untuk para trader.

Senin

Pada awal minggu trading, penting untuk memperhatikan berita dari Tiongkok, terutama mengenai rilis indikator perdagangan luar negeri.

Selama sesi perdagangan Amerika, laporan bulanan pelaksanaan anggaran AS akan dirilis. Laporan ini menguraikan selisih antara pendapatan anggaran dan pengeluaran pemerintah. Meskipun berfungsi sebagai indikator makroekonomi, laporan ini biasanya dianggap sekunder dan sering diabaikan oleh pasar.

Selasa

Pada hari ini, indeks PPI yang telah disebutkan sebelumnya akan dirilis, dan ini adalah indikator ekonomi paling signifikan yang akan diterbitkan pada hari Selasa.

Selama sesi Amerika, Indeks Optimisme Ekonomi RealClearMarkets/TIPP juga akan dirilis. Namun, indeks ini akan berdampak pada pasangan mata uang hanya jika ada penyimpangan signifikan dari level estimasi. Diperkirakan akan ada sedikit kenaikan, dari 54,0 menjadi 55,1. Meskipun demikian, laporan ini kemungkinan akan tetap tertutupi oleh PPI, yang diperkirakan memicu volatilitas di pasar.

Selain itu, pada hari Selasa, John Williams, kepala New York Fed, dijadwalkan untuk berpidato. Komentarnya mungkin membahas Nonfarm Payrolls Desember yang akan rilis dan indeks harga produsen karena laporan inflasi akan tersedia sebelum pidatonya. Selama pernyataan publik terakhirnya di bulan Desember, ia menyebutkan bahwa bank sentral akan mempertimbangkan penurunan suku bunga selanjutnya ketika risiko terhadap inflasi dan lapangan kerja menjadi lebih seimbang. Jika ia mengambil sikap yang lebih hawkish dan meragukan kelayakan pelonggaran moneter dalam waktu dekat, dolar mungkin mendapatkan dukungan tambahan.

Rabu

Laporan CPI akan dirilis pada hari Rabu, menjadikannya acara utama hari itu. Pada hari yang sama, Fed juga akan menerbitkan survei ekonomi bulanan berdasarkan wilayah, yang dikenal sebagai Beige Book. Selain itu, Empire Manufacturing Index, yang mengukur kesehatan ekonomi sektor manufaktur di Negara Bagian New York, akan dirilis. Setelah sedikit naik sebesar 0,2 pada bulan Desember, laporan ini diperkirakan turun menjadi -0,3. Sebagai konteks, indikator ini naik ke 31 poin pada bulan November.

Selanjutnya, beberapa pejabat Fed akan berpidato pada hari Rabu, termasuk Thomas Barkin, Neel Kashkari, Austan Goolsbee, dan John Williams.

Kamis

Notulen rapat Desember Bank Sentral Eropa (ECB) akan dirilis. Selama rapat ini, ECB memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengisyaratkan bahwa penurunan selanjutnya mungkin akan menyusul. Jika notulen mengungkapkan bahwa para anggota ECB lebih fokus pada kelemahan ekonomi Eropa daripada kenaikan inflasi, ini dapat menciptakan tekanan tambahan pada euro.

Dalam sesi Amerika, data pertumbuhan mingguan klaim pengangguran awal akan dipublikasikan. Minggu lalu, angka ini turun menjadi 201.000, menandai level terendah sejak Januari 2024. Prediksi menunjukkan kenaikan menjadi 210.000 pada akhir minggu depan. Namun, jika angka tersebut tiba-tiba turun di bawah angka 200.000, dolar dapat menguat secara signifikan. Penurunan potensial ini dapat memiliki efek psikologis dan memperkuat tren menurun karena ini akan menunjukkan penurunan untuk minggu keempat berturut-turut.

Laporan Penjualan Ritel AS menjadi rilis penting pada hari Kamis. Total penjualan ritel diperkirakan meningkat sebesar 0,6%, setelah naik 0,7% pada bulan sebelumnya. Ketika transportasi dikecualikan, kenaikan diantisipasi sebesar 0,5%, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% pada bulan sebelumnya.

Selain itu, indikator inflasi lainnya, indeks harga impor, akan dipublikasikan pada hari Kamis. Meskipun sekunder, indikator ini masih dapat memberikan konteks yang berharga. Pada bulan Desember, indikator ini diperkirakan akan menunjukkan tren naik, meningkat sebesar 1,4% year-on-year, setelah naik 1,3% pada bulan November dan 0,6% pada bulan Oktober.

Rilis penting lainnya pada hari Kamis adalah Philadelphia Fed Business Activity Index. Indikator ini telah negatif selama dua bulan terakhir, mencapai -16 poin pada bulan Desember. Dinamika positif diantisipasi untuk Januari, dengan harapan kenaikan menjadi -7.0. Namun, rilis ini hanya akan memperkuat dolar jika tiba-tiba bergerak keluar dari zona negatif.

Jumat

Pada hari Jumat selama sesi Asia, data penting mengenai pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk kuartal keempat 2024 akan dirilis. Perlu dicatat bahwa pada kuartal ketiga, PDB Tiongkok tumbuh sebesar 4.6%, tidak mencapai target pemerintah sebesar 5%. Prediksi menunjukkan bahwa PDB akan tetap berada di sekitar angka 5% pada kuartal keempat. Jika laporan ini dirilis di bawah ekspektasi, dolar bisa mendapatkan dukungan sebagai aset safe-haven di tengah meningkatnya sentimen anti-risiko.

Selama sesi Amerika pada hari Jumat, AS akan mempublikasikan data volume izin konstruksi yang dikeluarkan, dengan harapan bahwa pertumbuhan akan berlanjut mencapai 7,4%. Selain itu, data produksi industri akan dirilis, dengan harapan bahwa indikator ini akan naik keluar dari zona negatif menjadi sekitar 0,3%.

Kesimpulan

Minggu ini akan menjadi minggu yang sibuk dan bergejolak. Jika inflasi AS meningkat dan anggota Fed mengeluarkan nada yang lebih hawkish, bear EUR/USD dapat mendorong pasangan ini lebih dalam ke rentang 1,0X, mendekati paritas.

Latar belakang fundamental saat ini mendukung berlanjutnya penurunan EUR/USD. Bahkan jika CPI dan PPI memenuhi ekspektasi, pullback korektif tetap menjadi peluang untuk membuka posisi short, menargetkan 1,0230 (Bollinger Band bawah pada timeframe D1) dan 1,0170 (Bollinger Band bawah pada timeframe W1).